First Created - November 15, 1998
JAKARTA - Bila tak ada aral melintang, selama dua hari mulai 18 November
1998, para filatelis Indonesia akan berkumpul di Bandung. Mereka yang akan
datang dari seluruh Indonesia itu, dijadwalkan mengikuti Seminar Nasional
Filateli (SNF) dan Rapat Tahunan Nasional (RTN) Perkumpulan Filatelis
Indonesia (PFI).
Dalam SNF itu akan berbicara antara lain Direktur Utama PT Pos Indonesia,
Cahyana Ahmadjajadi, sebagai pembicara kunci, dan Ketua Umum Pengurus Pusat
PFI, Letjen TNI (Purn) Mashudi. Topik yang dibahas adalah mencari ''wajah''
perfilatelian Indonesia menjelang milenium ketiga. Demikian pula arah
perkembangan organisasi PFI dalam meningkatkan mutu koleksi filatelis
Indonesia.
Selain itu, akan dibahas pula peran PT Pos Indonesia dalam meningkatkan mutu
benda dan layanan Indonesia, serta melihat hobi filateli dibandingkan hobi
menarik lainnya. Diharapkan melalui seminar itu, dapat dihasilkan kesamaan
pemahaman dan penyadaran posisi yang tentunya menjadi modal berharga bagi
perfilatelian Indonesia menuju abad ke-21.
Selain, SNF akan diselenggarakan pula RTN PFI. Walaupun diadakan rutin
setahun sekali, RTN bukan kegiatan yang biasa-biasa saja. Namun sebaliknya,
lewat acara itu diharapkan lahir pemikiran-pemikiran yang berguna bagi
perkembangan filateli di Tanah Air.
Buku Ekofila
Acara lainnya yang akan diselenggarakan di Bandung itu, adalah bedah buku
''Ekofila'', yang merupakan gabungan antara kata ekologi dan filateli.
Idenya pertama kali diperkenalkan oleh Cahyana Ahmadjajadi.
Dalam pandangannya, melalui ekofila diharapkan para filatelis lebih
berapresiasi pada upaya-upaya pelestarian lingkungan dan bukan tak mungkin
dapat memberikan sumbangsih dalam bidang itu.
Memang, saat ini telah cukup banyak prangko dan benda filateli lalinnya yang
bertema lingkungan hidup. Bila benda-benda itu disusun sebagai suatu koleksi
yang menceritakan pentingnya pelestarian lingkungan hidup, kemudian
dipamerkan dan disaksikan masyarakat luas, diharapkan dapat menggugah
perhatian masyarakat pada pentingnya hal tersebut.
Sementara itu, kegiatan lain yang tak kalah menariknya adalah coaching
clinic, berupa pelatihan dan penyuluhan untuk menyusun koleksi benda
filateli yang siap dipamerkan. Penyuluhan bagi para remaja dan filatelis
umumnya, menurut rencana akan disampaikan oleh Suwito Harsono.
Nama ini bagi para filatelis Indonesia sudah cukup dikenal, karena sampai
saat ini dialah yang telah beberapa kali memenangkan medali emas dalam
pameran filateli tingkat dunia.
Diharapkan melalui penyuluhan itu, para filatelis terutama kaum remajanya,
dapat lebih mengerti peraturan-peraturan yang perlu diikuti bila ingin
mengikutsertakan koleksinya dalam suatu pameran filateli kompetitif tingkat
internasional. Sehingga semakin banyak filatelis Indonesia yang memperoleh
medali dalam pameran-pameran semacam itu.
Sampul Peringatan
Seperti biasa, setiap acara filateli tingkat nasional, tentu akan ada pula
Sampul Peringatan (SP), benda filateli berupa sampul (amplop) surat yang
dicetak secara khusus dan ditempel prangko serta dibubuhi cap pos khusus
untuk menandai suatu peringatan tertentu.
Dalam RTN kali ini, pihak PP PFI juga telah menyiapkan SP secara khusus.
Benda itu, tentu merupakan salah satu benda filateli berharga yang cukup
banyak disukai filatelis. Apalagi mereka yang dapat membelinya di Bandung,
kemudian dikirimkan melalui pos tercatat ke alamat rumah masing-masing.
Suatu hal yang menambah ''nilai'' SP itu sebagai benda koleksi.
Sampul-sampul surat yang dikirim melalui pos tercatat memang mempunyai nilai
tambah dibandingkan sampul surat biasa. Hanya saja, seperti dikatakan
seorang filatelis senior, kalau bisa walaupun yang dikirim adalah sampul
filateli, namun harga satuan prangko yang ditempel pada sampul itu haruslah
benar-benar tepat sesuai dengan tarif pos yang berlaku.
Hal itu diingatkannya, sebab ada kecenderungan filatelis mengirimkan sampul
melalui pos tercatat, tetapi terkadang harga satuan prangkonya berlebih
karena yang ditempel satu set prangko secara lengkap. (B-8)