First Created - January 24, 1999
JAKARTA - Sejak tahun 1995, persyaratan untuk mengikuti suatu pameran
filateli internasional, khususnya untuk pameran tingkat dunia, semakin
ketat. Makin ketatnya persyaratan itu, membuat semakin sulit bagi filatelis
untuk mengikuti pameran tingkat dunia.
Itu baru untuk mengikutinya. Belum lagi untuk memperoleh medali dalam suatu
pameran filateli dunia. Mendapatkan me-dali perunggu sekali pun, kini sudah
membanggakan. Apalagi kalau bisa menembus jajaran peraih medali tinggi,
mulai dari Vermeil sampai Emas Besar (Large Gold). Hal ini disebabkan
pedoman penilaian dalam pameran dunia juga semakin tinggi standarnya.
Ketatnya persyaratan untuk mengikuti pameran tingkat dunia itu, antara lain
karena semakin banyaknya calon peserta yang berminat mengikuti pameran
paling berprestise dalam dunia filateli. Padahal dalam setahun ha-nya
sekitar 2 sampai 3 kali ada pa-meran dunia. Jumlah frame (panil) yang
disediakan panitia juga terbatas.
Padahal jumlah frame koleksi yang didaftarkan, lebih banyak daripada jumlah
panil yang ada. Akibatnya, panitia terpaksa melakukan seleksi terhadap
koleksi yang didaftarkan. Hanya koleksi yang diperkirakan memang betul-betul
bagus dan menarik, akan diterima.
Seleksinya pun terkadang berlapis-lapis, sampai beberapa kali. Bila sudah
diterima dan bisa ikut pameran pun, penilaiannya sejak 1995 juga semakin
ketat. Akibatnya untuk memperoleh medali juga tak mudah.
Cukup Banyak
Akan tetapi walaupun semakin sulit, ternyata masih cukup banyak filatelis
Indonesia sejak tahun 1995 yang berhasil menembus jajaran peraih medali
dalam pameran filateli tingkat dunia. Untuk yang ikut serta dalam kelas
bukan remaja (di atas 21 tahun), sejak 1995 tercatat ada 12 filatelis yang
berhasil meraih medali dalam pameran dunia.
Berdasarkan catatan Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia (PP PFI),
mereka adalah Suwito Harsono, Ryantori Harry Hartawan, Didiek Djawardi, RHH
Nelwan, Said Faisal Basymeleh, FX Kurnadi, dan Agus Wibawanto. Lainnya
adalah, David Ayus Adhyatman, Yahya Andrianto, Berthold DH Sinaulan, dan
Hery Mulya Negara.
Sedangkan di kelas remaja, tercatat tak kurang dari 52 nama filatelis
remaja. Mulai dari kelas remaja A (di bawah 15 tahun), sampai kelas remaja D
(20-21 tahun). Mereka juga berhasil meraih medali-medali di pameran tingkat
dunia sejak 1995 sampai sekarang. Di antara yang meraih medali cukup tinggi
adalah Yonathan Andrianto, Iman Alexander, Muchammadun Abd. Chafidh, Erni
Juwita, Wahyu Handoyo Mukti, dan Vicky J Ramdhani.
Pameran filateli tingkat dunia yang telah digelar sejak 1995, adalah
Singapore '95 di Singapura, Indonesia '96 (khusus remaja) di Bandung,
Istanbul '96 di Turki, Pacific'97 di San Francisco, Amerika Serikat, Indepex
'97 di India, Juvalux '98 (khusus kelas sejarah pos dan kelas remaja) di
Luksemburg, dan Italia '98 di Milan, Italia.
Indonesia 2000
Sementara itu, persyaratan penerimaan peserta yang ketat dan penilaian
koleksi dengan standar juri juga akan diberlakukan dalam Pameran Filateli
Sedunia ''Indonesia 2000''. Acara akbar filatelis sedunia yang akan diadakan
di Jakarta Convention Centre, 15-20 Agustus 2000, diperkirakan juga akan
diminati banyak sekali calon peserta. Padahal panil yang ada terbatas
jumlahnya.
Bagi calon peserta dari Indonesia, masih ada cukup waktu untuk mempersiapkan
koleksi mereka. Diharapkan, para filatelis yang berminat untuk ikut pameran
dunia itu, mulai saat ini menyusun koleksinya sebaik mungkin. Sehingga nanti
dapat diterima ikut serta dan ketika dinilai, bisa memperoleh medali yang
cukup baik.
Pihak panitia ''Indonesia 2000'' yang dihubungi Pembaruan menyatakan,
persiapan untuk menyukseskan pameran itu terus digiatkan. Diharapkan pada
waktunya nanti, pameran itu dapat berjalan lancar dan filatelis-filatelis
Indonesia yang ikut serta dapat bersaing dengan filatelis-filatelis
mancanegara. Paling kurang dari 45 negara yang sudah menyatakan kesediaannya
ikut serta.(B-8)
Apalagi, Bank Pos juga melayani pembelian benda-benda filateli dan telegeri
melalui rekening khusus, sehingga kolektor dapat dengan mudah melengkapi
koleksi mereka setiap kali ada penerbitan baru. (B-8)