Mangkrak, 140 Juta Prangko Peringatan Diana
Dihancurkan jika Keluarga Spencer Tidak Berikan Izin Edar


London, JP.-
Lebih dari 140 juta prangko peringatan kematian Diana saat ini mangkrak di gudang karena belum mendapat izin edar dari keluarga Spencer. Prangko-prangko itu bahkan terancam akan dimusnahkan jika tidak secepatnya diedarkan. Pasalnya, dinas pos Inggris tidak mau peredaran prangko itu bertabrakan dengan seri prangko perkawinan emas Ratu Elizabeth II yang rencananya diedarkan November mendatang.

Wartawan Jawa Pos Djoko Susilo tadi malam melaporkan, prangko yang sangat dinantikan para fans Diana itu kini masih mangkrak di gudang Royal Mail, dinas pos Kerajaan Inggris. Nilai seluruh prangko itu sekitar 36 juta pounds dan diduga akan menjadi best seller begitu dilempar ke pasaran.

Tetapi, peluncurannya tersendat-sendat karena pencekalan dari Earl Spencer (kakak kandung Diana) yang mengaggap penerbitannya terlalu dini. Sementara itu, kalangan Istana Buckingham sendiri sempat khawatir prangko ini akan menghambat peredaran prangko peringatan perkawinan emas (50 tahun) Ratu Elizabeth II-Pangeran Phillip.

Namun, sebuah sumber lain menyebutkan, Ratu Elizabeth kabarnya justru ingin agar prangko-prangko seri Diana ini segera diedarkan. Masalahnya, hanya dengan peluncuran secara cepat, kesan bahwa pihak Buckingham ikut melakukan pencekalan bisa dihapus. Pihak Royal Mail pun dengan dukungan Departemen Perdagangan berharap agar prangko itu segera diedarkan. Namun, Earl Spencer menilai peluncuran prangko seri Diana itu untuk saat ini masih terlalu dini.

Menurut harian The Express, Ratu Elizabeth II akhirnya secara personal meminta agar peluncuran prangko peringatan pesta emas ulang tahun perkawinannya ditangguhkan sampai tanggal 13 November. Penangguhan ini dimaksudkan agar peluncuran prangko yang sudah lama direncanakan itu tidak bertabrakan dengan tanggal peluncuran prangko seri Diana.

Pihak Royal Mail sudah menjanjikan, setidaknya 7 juta pounds keuntungan dari hasil penjualan prangko Diana akan disumbangkan ke Diana Memorial Funds yang sampai saat ini diperkirakan sudah mendapat dana tidak kurang dari 200 juta pounds. Meski sangat ingin segera meluncurkan prangko seri Diana, para pejabat dinas pos Inggris tidak ingin menekan Earl Spencer. Namun, Spencer sudah diberi tahu bahwa dia harus segera memberikan persetujuannya dalam waktu dekat ini atau Royal Mail terpaksa menghancurkan jutaan prangko yang terlanjur dicetak.

Menurut keterangan, jika Earl Spencer tidak memberikan perstujuannya dalam waktu dua minggu ini, tidak ada pilihan lain bagi Royal Mail kecuali menghancurkan 140 juta prangko itu. Masalahnya, dalam tempo enam bulan yang akan datang, tidak mungkin mereka menerbitkan seri prangko yang jelas akan bertabrakan dengan seri prangko peringatan perkawinan ratu yang sudah cukup lama direncanakan.

Jika jutaan prangko itu dihancurkan, pihak Royal Mail tampaknya tidak akan menerbitkan lagi prangko seri Diana. Artinya, mereka menghendaki terbit sekarang atau tidak sama sekali. ''Kondisi pilihannya ialah terbit sekarang atau tidak sama sekali. Jika tidak, pihak kantor pos akan menghadapi keputusan sulit, yakni menghancurkan semua prangko yang sudah dicetaknya,’’ ujar seorang pakar prangko Inggris sebagaimana dikutip The Express.

''Prangko-prangko itu akan dikirim ke pusat pembakaran. Ini sudah praktik standar. Para pejabat tidak akan membiarkan sedikit pun prangko itu bisa lolos dari kemusnahan. Prangko-prangko itu mestinya bisa menjadi bagian penting sejarah yang sangat tak ternilai''.

Saat ini, prangko ini disimpan di percetakan High Wycombe, Buckinghamshire, yang dijaga sangat ketat. Penjagaan prangko ini tidak kalah ketatnya dengan penjagaan pencetakan mata uang. Konon, tumpukan prangko ini sampai setinggi dua meter dengan lebar sampai 9 meter persegi.

Para pejabat Royal Mail kabarnya sangat frustrasi karena sikap Earl Spencer yang tampak tidak tegas. Meski para pejabat baik istana maupun Royal Mail memahami alasan Spencer bahwa saat ini masih terlalu dini untuk meluncurkan prangko seri Diana, namun sikapnya yang dengan keras mencekalnya sangat membingungkan. ''Sikapnya ini saat ini secara aktif sedang kita teliti,'' ujar seorang juru bicara Royal Mail.