| |
PROFIL DISTRIBUSI ANGKUTAN POS
STUDI KASUS
DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
10/01/2003 (21:00)
Simposiumke-4 FSTPT, Udayana Bali, 8 November 2001
Nurul Ashtri Damayanti
Dr. Ir. Sigit Supriyanto,M.Sc.
ABSTRAK
Kebutuhan umat manusia dalam hal pelayanan jasa perangkutan barang dan orang terus berkembang seiring dengan meningkatnya berbagai macam prasarana dan sarana angkutan. Sesuai dengan tugas akhir yang berjudul Profil Distribusi Angkuatan Pos Studi Kasus di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan gambaran berupa kegiatan yang dilakukan mengenai anggkutan kiriman pos jasa Pos Indonesia. Penggambaran mengenai segala sesuatu yang terjadi di lapangan mulai dari surat pos dan paket pos tersebut datang, kemudian mengalami proses sedemikian rupa hingga siap untuk diantarkan ke alamat tujuan. Dari rangkaian proses panjang tersebut dapat dilihat penerapan arti dari istilah transportasi yang sesungguhnya di lapangan dan berbagai hal yang berhubungan erat dengan masalah perangkutan barang.
Berbagai hal yang dapat dilihat sesuai kenyataan yang ada mencakup hal-hal yang behubungan dengan proses pengolahan surat pos dan paket pos, dari awal kiriman pos itu tiba ke kantor pengolahan pos kemudian akan mengalami beberapa proses panjang dalam pengolahannya dan akhirnya siap untuk diantarkan ke alamat tujuan masing-masing. Selain itu, mengenai alat-alat transportasi yang digunakan, yaitu berupa kendaraan bermotor yang sangat berfungsi penting dalam sebuah organisasi yang menangani jasa pelayanan pengiriman barang. Di sini ada beberapa contoh kendaraan berupa gambar yang diambil dari bantuan sebuah kamera. Kemudian dapat diketahui proses perjalanan saat pengantaran kiriman pos tersebut berlangsung. Pos Indonesia sebagai penyelenggara jasa pelayanan pengiriman barang telah lama mengabdi kepada masyarakat di seluruh wilayah Negara Indonesia selama kurang lebih sudah 50 tahun dan itulah yang menjadi alasan pengamatan dilakukan terhadap PT. Pos Indonesia (Persero).
1. PENDAHULUAN
Pos Indonesia telah lama mengabdi kepada masyarakat luas di seluruh wilayah Indonesia, mereka telah lama menjalankan menejemen pengolahan dan proses perangkutan yang melayani kiriman berupa kiriman pos. Penulisan tugas akhir ini dilatarbelakangi adanya alasan ingin memberikan gambaran tentang angkutan barang berupa kiriman pos melalui jasa Pos Indonesia kepada masyarakat luas. Penggambaran tersebut mengenai segala sesuatu yang terjadi di lapangan mulai dari surat pos dan paket pos tersebut datang, kemudian mengalami proses sedemikian rupa hingga siap untuk diantarkan ke alamat tujuan. Dari rangkaian proses panjang tersebut dapat dilihat penerapan arti dari istilah transportasi yang sesungguhnya di lapangan dan berbagai hal yang berhubungan erat dengan masalah perangkutan barang. Selain itu pula, bahwa informasi mengenai Pos Indonesia itu masih sangat sedikit, baik mengenai produk-produk yang dihasilkan maupun kegiatan yang mereka lakukan untuk memproses segala jenis kiriman pos yang datang kepada mereka. Oleh karena alasan-alasan tersebut di atas, penulis tertarik untuk menjadikan Pos Indonesia sebagai obyek penelitian di bidang transportasi angkutan barang yang pengambilan kasusnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. METODA PENELITIAN
Penggambaran yang nyata di lapangan tentang masalah angkutan barang berupa kiriman pos tersebut membutuhkan cara atau metoda penelitian yang tepat dan benar, agar memperoleh data-data dan keterangan yang sesuai pula. Adapun metoda penelitian yang penulis lakukan saat di lapangan berupa wawancara langsung kepada beberapa pihak yang berhubungan erat dengan angkutan kiriman pos itu sendiri. Beberapa pihak tersebut yaitu Kantor Sentral Pengolahan Pos Yogyakarta, Kantor Pos Pusat Yogyakarta dan Kantor Divisi Paket Pos Yogyakarta. Kemudian ada beberapa data yang diperoleh melalui pengambilan gambar di lapangan melalui bantuan sebuah kamera, praktek kerja di lapangan agar mengetahui proses kerjanya atau pengolahannya dan menggandakan beberapa contoh dokumen yang diperlukan. Peninjauan awal ketiga tempat tersebut di atas dilakukan terlebih dahulu agar mengetahui seluk-beluk yang sebenarnya di lapangan dan memudahkan penulis mengadakan pendekatannya ke para petugas di lapangan, sehingga data-data yang dibutuhkan dapat diperoleh serta menghindari kesalahfahaman pengertian dari penelitian ini dengan pihak yang bersangkutan.
3. PENGOLAHAN POS DI DIY
3.1. Pola MPC (Mail Post Centre)
Pola MPC (Mail Post Centre) yaitu pola yang menunjukkan bahwa antar Kantor Sentral Pengolahan Pos (SPP), pengiriman kiriman pos dapat secara langsung. Sedangkan kantor-kantor pos yang menjadi Kantor Inboundnya harus melalui Kantor SPP di lingkup wilayah kerjanya terlebih dahulu apabila akan mengirimkan kiriman pos ke Kantor Inbound di daerah lain. Kantor Inbound adalah kantor pos yang berada di bawah tanggung jawab Kantor SPP yang berada di lingkup wilayah kerjanya. Contoh Kantor Inbound yang berada di bawah tanggung jawab Kantor SPP Yogyakarta adalah Wates, Purworejo, Kebumen, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Bantul, Wonosari, Kutoarjo dan Gombong.
Gambar 1.Pola MPC( Mail Post Centre)
3.2. Pengumpulan Kiriman Pos
Pemrosesan kiriman pos yang datang ke Kantor SPP Yogyakarta 55400 berupa surat pos. Surat pos yang datang ke Kantor SPP Yogyakrta 55400 berasal dari kotak-kotak bis surat yang diambil oleh para petugas yang berangkat dari Kantor SPP Yogyakarta 55400 mulai dari pukul 08.00 wib dan kembali pada pukul 10.00 wib, kemudian berangkat untuk yang kedua kalinya adalah pada pukul 12.30 wib sampai dengan 14.00 wib. Sedangkan untuk kiriman yang datang ke Kantor Pos Pusat Yogyakarta (KP 2) berasal dari Kantor Pos Pembantu (berada di wilayah kecamatan DIY) dan Kantor Pos Tambahan (berada di wilayah kota DIY). Untuk Kantor Divisi Paket Yogyakarta menerima kiriman pos berupa paket pos yang nantinya akan ada pengolahan tersendiri karena harus melalui proses bea cukai, kemudian dimasukkan ke dalam mobil angkutan bernama ARPAk (Armada Paket Pos) yang akan singgah ke Kantor SPP Yogyakarta 55400 untuk mengangkut surat pos yang akan diangkut secara bersamaan. Untuk kiriman yang berasal dari Bandara Udara Adisucipto dan kereta api di Stasiun Lempuyangan atau Stasiun Tugu, para petugas dari KP 2 dan Kantor SPP Yogyakarta 55400 yang akan mengambila dan mengantarkan kiriman tersebut.
Mobil keliling yang sering ditemukan berhenti di pinggir sebuah jalan, seperti contohnya di sekitar wilayah Kampus Fakultas Teknik UGM (sebelah selatan Jl. Grafika Utara) tersebut, mereka berasal dari Kantor Pos Pusat Yogyakarta. Lain halnya para petugas pengantar pos yang berasal dari Kantor SPP Yogyakarta 55400, mereka berkeliling dari rumah ke rumah, selain menyampaikan surat pos juga menawarkan penjulan benda-benda pos berupa perangko dan materei kepada masyarakat
Gambar 2. Pengumpulan Kiriman Pos
3.3. POLA PENGANGKUTAN KIRIMAN POS
Pengangkutan kiriman pos yang berada di wilayah Yogyakarta telah membentuk pola tersendiri yang telah berjalan sekian lama waktu walau sempat mengalami beberapa tahap yang berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pelayanan yang diharapkan ke arah yang lebih baik. Pola pengiriman kiriman pos yang sekarang atau yang berjalan ini dapat dilihat sebagai berikut :
1. Proses pengambilan dan pengantaran surat pos yang berasal dari kotak bis surat menuju ke Kantor SPP Yogyakarta 55400, dapat dilihat pada proses di bawah ini :
2. Proses pengambilan dan pengantaran surat pos berasal dari bandara udara Adisucipto, Kantor Inbound dan KP 2 yang menuju ke Kantor SPP YK 55400 dapat dilihat pada proses di bawah ini :
3. Proses pengantaran dan pengambilan dan pengambilan surat pos di Bandara Udara Adisucipto, dapat dilihat pada proses di bawah ini :
4. Kantor Divisi Paket menerima paket pos dari Bandara Udara Adisucipto Yogyakarta dan loket yang berada di Kantor Divisi Paket Yogyakarta itu sendiri. Gambar mengenai alur perjalanannya dapat dilihat pada proses di bawah ini :
4. DIVISI PAKET
Kantor Divisi Paket Pos Yogyakarta yang mengurusi barang kiriman yang disebut sebagai paket pos, yaitu barang yang bervolume minimal seberat kurang lebih 3 kg. Paket tersebut harus ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui beratnya dan untuk menentukan harga pembayaran penguirimannya.
Di sini alat bantu yang digunakan adalah berupa lift barang yang digerakkan oleh sebuah mesin bertenaga listrik untuk mengangkut ke atas atau menurunkannya kembali. Selain itu ada timbangan dijital yang berukuran relatif lebih kecil dan dapat diletakkan di atas sebuah meja. Paket pos dari Kantor Divisi Paket ini mengalami serangkaian proses pengolahan yang terdiri dari penimbangan, pembayaran kiriman paket pos, penyortiran barang yang berupa pembungkusan kembali, pemberian label dan perlengkapan dokumen perjalanan, penyiapan barang di sebuah ruangan, pemeriksaan oleh Ketua Kantor Divisi Paket Pos dan kemudian siap diangkut ke dalam mobil angkutan bernama ARPAK
Gambar 3. Proses Pengolahan Paket Pos
5. HUBUNGAN ANTARA TRANSPORTASI DENGAN SISTEM PENGOLAHAN POS DI DIY
5.1. Kegiatan yang Berasakan Transportasi
Kegiatan memindahkan barang sangat erat hubungannya dengan kegiatan yang berlangsung saat pengolahan surat pos dan paket pos berjalan. Mulai kiriman pos itu datang kemudian mereka mengalami pemindahan berkali-kali sampai kiriman tersebut siap dimasukkan ke dalam kendaraan angkut yang akan memindahkannya ke tempat lainnya lagi guna memenuhi kebutuhan yang berbeda pula. Jadi dapat dilihat di sini tentang ururtan proses pengolahannya (secara garis besar) adalah sebagai berikut :
1. Kiriman datang.
2. Pembukaan kantong kiriman pos.
3. Pengurusan administrasi (berupa penataan dan pengecapan tanggal).
4. Pencocokan dengan dokumen yang berasal dari dalam kantong (untuk surat pos) dan untuk paket pos diadakan penulisan ke dalam buku rekapitlasi neraca loket bisnis logistik.
5. Pemisahan wilayah antaran (untuk surat pos) dan untuk paket pos dilakukan pengumpulan di puri kirim yang kemudian diperiksa oleh Ketua Kantor Divisi Paket Pos.
6. Proses memasukkan surat pos ke kantong kembar dan kantong besar surat pos, sedangkan utnuk paket pos dimasukkan ke dalam kantong berukuran lebh besar.
7. Memasukkan kiriman pos tersebut ke dalam kendaraan angkut yang berupa mobil box atau berupa truk.
Saat perjalanan yang ditempuh selama berada di jalan raya, terjadi pemindahan barang di sini. Jadi dapat dilihat arti dari transportasi itu sangat luas yang dapat ditemukan pada kegiatan pengiriman barang oleh jasa Pos Indonesia.
5.2. Sistem Transportasi
Pengertian mengenai transportasi itu sendiri telah diketahui secara jelas dan berikut ini adalah uraian mengenai pengertian dari sistem transportasi, yaitu suatu cara atau metoda pengaturan dari sarana-sarana transportasi dan lebih difokuskan pada hubungan anatar bagian dari sisten transportasi sehingga dapat berfungsi secara keseluruhan dan saling berkesinambungan.
Sistem transportasi merupakan satu kesatuan organisasi yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya.‰@ Artinya bahwa kondisi satu bagian dari pelaku sistem tersebut akan mempengaruhi kondisi sdari keseluruhan sistem yang ada. Dapat diambil contohnya pada saat perjalanan dari Kantor SPP Yogyakarta 55400 ke Bandara Adisucipto Yogyakarta, akan mengalami hambatan saat perjalanan dilakukan pada siang hari. Karena kepadatan jalan yang memuncak pada siang hari itu, maka kiriman pos tiba di tempat pengolahan akan terlambat dan ini berpengaruh kepada pengolahan berikutnya.,
Rangklaian seperti yang telah diuraikan di atas akan membentuk sebuah sistem transportasi yang luas, dari dalam kantor SPP Yogyakarta 55400 kemudian dengan angkutan darat ke berbagai wilayah di dalam jalur di Pulau Jawa. Selanjutnya melalui pesawat udara juga mengalami perjalanan ke seluruh wilayah Indonesia dan sebagian melalaui angkutan air ke tempat-tempat yang mempunyai pelayanan fasilitas air.
5.3. Alat-alat yang Menggunakan Asas Transportasi
Berbagai sarana yang sifatnya membantu pekerjaan pengolahan surat pos dan paket pos, dapat ditemukan saat proses tersebut berlangsung. Sebagai contohnya adalah Convuyen Belt merupakan alat pendeteksi barang yang akan dikirim, sehingga akan terlihat jelas di layar monitor mengenai isi dari paket pos itu. Alat ini dilengkapi roda-roda yang dapat berjalan otomatis dengan tenaga listrik yang memindahkan barang dari satu titik ke titik lain. Kemudian ada pula alat pengangkut barang yang disebut dengan Lift Barang yang digunakan untuk memindahkan paket pos dari lantai bawah ke lantai atas.
Selain itu dapat dilihat pada pemindahan kirimna pos yang berada di Bandara Udara Adisucipto, berupa alat yang pengangkut barang secara kolektif yang digerakkan dengan tenaga manusia berupa manarik dan mendorong serta mengungkit. Alat yang dilengkapi dengan roda ini dibuat agar pekerjaan dapat lebih cepat dalam memindahkan barang dan roda di sini berfungsi untuk mengurangi gaya gesek antar roda dan lantai. Gerobak barang berukuran relatif kecil digunakan untuk mengangkut kiriman pos dari bagasi pesawat yang mendarat di air line menuju ke gudang menumpukan barang untuk mengalami proses pengolahan selanjutnya.
5.4. Kegiatan yang Berhubungan dengan Arti Transportasi saat Pengolahan Pos Berlangsung
Kegiatan yang berlangsung baik itu berada di dalam Kantor SPP Yogyakarta 55400, Kantor Divisi Paket dan KP 2 Yogyakarta, sangat erat dengan asas transportasi.‰@ Dapat dilihat saat paket pos datang, pengirim mulai berjalan untuk mengantarkan paket pos ke depan loket yang tersedia, dilakukan penimbangan agar diketahui tarif pembayarannya. Kemudian pencatatan di dalam buku rekapitulasi neraca loket bisnis logistik dan pembuatan dokumen sebagai surat perjalanan barang itu, sedangkan yang terakhir dilakukan adalah pengumpulan paket pos ke dalam puri kirim dan pemeriksaan terakhir sebelum masuk ke dalam kendaraan angkut.
Keseluruhan kegiatan tersebut dapat diketahui bahwa tidak lepas dari pemindahan barang dan pengangkutan yang dilakukan oleh mobil angkut. Inilah transportasi berlangsung baik secara langsung maupun tidak langsung.
6. SISTEM MENEJEMEN TRANSPORTASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN SISTEM PENGOLAHAN POS DI DIY
6.1. Penyimpanan dan Penyaluran Barang
Pelayanan suatu pengiriman barang meliputi proses penerimaan barang, penimbangan barang, penentuan cara bongkar muat yang sesuai, penyimpanan barang dan penyiapan dokumen perjalanan barang (pengeluaraan barang). Adapun keseluruhan kegiatan tersebut berada pada suatu area yang disebut dengan terminal yang fungsinya (dalam sistem transportasi) adalah tempat untuk membongkar dan memuat kendaraan atau peti kemas. Sedangkan rangkaian proses di dalamnya panjang dan beraneka ragam. Sistem transportasi di sini tidak hanya secara fisik berupa alat-alat transportasinya saja, namun keseluruhan faktor yang membentuk sistem transportasi meruapak kesatuan utuh, mulai dari faktor manusianya, ekonomi, administrasi, alat bantu dan lain sebagainya.
6.2. Pengaturan Bagian-bagian dalam menangani Pengolahan Kiriman Pos
Pengaturan bagian yang saling berhubungan erat dengan proses pengolahan dari mulai incoming, processing dan akhirnya outgoing, diatur sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Untuk penempatan bagian pengolahan surat pos yang datang ke Kantor SPP Yogyakarta 55400, berada di dekat pintu masuk. Sedangkan untuk proses keberangkatan kembali di letakkan di dekat pintu keluar yang menuju ke kendaraan angkut. Saat proses pengolahan berlangsung tersebut pengaturan beberapa bagian yang di antara proses masuk dan keluar, semua diletakkan pada ruang tengah yang tidak menutupi pintu keluar maupun pintu masuk, jadi semua kegiatan tersebut tidak saling mengganggu karena aktivitas yang dilakukan banyak menggunakan tenaga manusia berupa berjaln kaki.
7.SISTEM PERANGKUTAN
7.1. Jenis Kendaraan yang Digunakan
Kendaraan yang digunakan oleh pihak Pos Indonesia ada 2 jenis aramada, yaitu kendaraan‰@ bermotor kontrak (KBM Kontrak) dan kendaraan bermotor dinas (KBM Dinas). Adapun‰@ pembagian masing-masing dari kedua jenis kendaraan bermotor tersebut adalah sebagai berikut :
1. KBM Kontrak terdiri dari : DAMRI, Suhadi, GIA, kapal laut dan kereta api.‰@ Disebut juga sebagai kendaraan atau armada pendukung.
2. KBM Dinas terdiri dari : sepeda motor, mobil box pos, mobil barang pos dan HINO ( ARPAK / Armada Paket Pos).
7.2. Penanganan untuk Urusan Armada Angkutannya
Perawatan dan pemeliharaan aramada angkutan yang dilakukan oleh setiap perusahaan angkutan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Karena kendaraan yang terawa dengan baik dan secara terus-menerus akan menghemat biatya perawatan kendaraan yang kadang-kadang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Sedangkan kendaraan yang tidak terawat dengan baik, maka pada suatu saat kendaraan tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Jadi di sini pemeliharaan kendaraan memegangh peranan penting karena merupakan alat transportasi di sebuah perusahaan pengiriman barang yang tidak bisa lepas dari peranan kendaraan bermotor.
Pengurusan masalah perawatan kendaraan mlik Pos Indonesia dii wilayah DIY tersebut diserahkan kepada PT. Langen Mulyo yang beralamatkan di daerah Mujamuju Yogyakarta.‰@ Anatara kedua belah pihak tersebut sudah lama terjalin kerjasama yang cukup lama dan untuk segala urusan administrasinya PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai koperasi tersendiri yang menanganinya.
7.3. Pengaturan Rute yang Dilaluinya
Jalur yang dilalui oleh para petugas pengantar kiriman pos berupa jalan yang ramai, sepi dan juag kadang-kadang sempit. Mereka harus mengetahui rute-rute pendek agar kiriman cepat sampai pada waktunya. Hal itu akan menghemat biaya, tenaga danwaktu seperti pengisian bahan bakar. Hal-hal yang terjadi di jalan raya seperti ramainya lalu lintas, jalan macet dan kendaraan yang padat, merupakan kendala bagi mereka. Sedangkan jalur yang ada terbatas, dalam arti andaikan ada jalan alternatif seperti melalui gang-gang, tidak semuanya dapat dilalui karena pertimbangan ukuran kendaraan dan kecepatan yang dibutuhkan. Selain itu gangguan samping yang berada di pinggir-pinggir jalan, contohnya pedagang kali lima dan lain sebagainya. Oleh karena itu apabila ada hambatan dalam perjalanan berupa bencana alam, huru-hara dan perbaikan jalan, maka rute dialihkan ke jalan-jalan yang telah ditunjuk menjadi jalur utama oleh Wilayah Pos Pusat yang berada di lingkup wilayah kerjanya.
8. PELAYANAN PT. POS INDONESIA (PERSERO)
8.1. Jenis Produk dari PT. Pos Indonesia (Persero)
PT. Pos Indonesia (Persero) selain melayani pengiriman barang yang berupa surat pos dan paket pos, ada beberapa produk dari Pos Indonesia yang ditawarkan kepada masyarakat luas seperti Filateli, CekPos Wisata, Postal Banking, Wasantara-Net dan masih banyak lagi.
8.2. Kekurangan yang Harus Dibenahi
Adapun kekurangan yang harus dibenahi leh pihak PT. Pos Indonesia (Persero) antara lain :
1. Pengaturan untuk menejemen pengolahan surat pos dan paket pos lebih diatur secara rapi dan efisien agar hemat waktu, tenaga dan biaya.
2. Penyampaian mengenai jenis produk-produk dari Pos Indonesia ke masyarakat luas kurang diperkenalkan.
3. Masalah perawatan kendaraan angkutan yang ada kurang mendapat perhatian yang baik.
4. Pengaturan antar moda transportasi mengenai ketepatan waktu kurang mendapat perhatian, terutama hubungan komunikasi antar moda angkutan itu sendiri.
9. KESIMPULAN DAN SARAN
9.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil di sini setelah mengadakan pengamatan di bidang distribusi angkutan kiriman pos studi kasus di wilayah DIY yang bersifat gambaran nyata atas segala sesuatu yang terjadi di lapanagan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa bidang transportasi yang erat hubungannya dengan pergerakan suatu barang ataupun orang, terutama apabila pengamatan lebih difokuskan kepada transportasinya saja yang berupa kendaraan angkut yang digunakan.
Maksud pengamatan pada pengoptimalisasian jalur-jalur yang lebih singkat atau pendek untuk dijangkau kendaraan angkut dalam mengantarkan kiriman pos ke wilayah tujuan, adalah tentang penetapan metoda yang tepat guna untuk mengangkut barang agar tidak mengalami keterlambatan, namun ini akan memakn waktu.
Artinya bahwa penerapan metoda pengoperasian yang sesuai baik di jalan raya maupun di dalam proses pengolahannya, membutuhkan waktu untuk melihat hasil yang akan diterapkan nantinya, danhal itu membutuhkan contoh penerapan di lapangan. Oleh karena itu peningkatan kualitas yang dapat dilakukan dalam awaktu yang singkat dan segera dapat dilihat hasilnya adalah mengubah waktu serta metoda pengolahan surat pos dan paket pos yang datang ke Kantor SPP Yogyakarta 55400 tersebut.
Cara yang dapat diterpkan adalah mengubah letak bagian-bagian pengolahan yang kurang tepat letaknya sehingga dapat mengurangi waktu orang berjalan kaki dari satu bagian ke bagian lain, karena waktu berjalan pun akan mempengaruhi seluruh waktu pengolahan yang diperlukan.
9.2. Saran
Beberapa saran yang dapat ditulis di sini anatar lain adalah :
1. Bagian pengolahan di tambah, agar waktunya lebih singkat. Dapat berupa penambahan sarana yang ada seeperti meja tuang atau lemari untuk menempatkan surat yang sudah disortir.
2. Pengaturan tata letak bagian dalam proses-proses pengolahan agar lebih efisien dan hemat biaya serta tenaga, juga waktu.
3. Pemilihan rute selama dalam perjalanan pengantaran kiriman pos, perlu ditambah beberapa alternatif jalan baru yang cepat dan mudah dijangkau. Untuk itu perlu peninjauan lapangan dalam pencarian rute yang lebih pendek oleh Kantor Wilayah Pos yang berda di lingkup wilayah kerjanya.
4. Pengenalan produk dari Pos Indonesia lebih digiatkan lagi agar masyarakat luas dapat menggunakannya lebig baik lagi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Ir. Sigit Supriyanto, M.Sc., yang telah memberikan kesempatan untuk mengikutkan tugas akhir saya ini dlam kegiatan Simposium ke-4 FSTPT, Udayana Bali, 8 Novemver 2001.
10. DAFTAR PUSTAKA
Salim, Abbas, 1993, ‰gManajemen Transportasi‰h, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Badudu J.S., Zain S.M., 1994, ‰gKamus Umum Bahasa Indonesia‰h, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
H. Oglesby Clarkson, Hicks R.Gary, 1988, ‰gTeknik Jalan Raya‰h, Edisi Keempat, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
K.Morlok, Edward, 1988, ‰gPengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi‰h, Erlangga, Jakarta.
F.D., Hobb, 1995, ‰gPerencanaan dan Teknik Lalu Lintas‰h, Edisi Kedua, Erlangga, Bandung.
____, 1982, ‰gKeputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 234 / KPTS / 1981Pedoman Penyimpanan dan Penyaluran Barang di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum‰h, Yogyakarta.
____, 1999, ‰gLaporan Pelatihan Kerja di Sentral Pengolahan Pos Yogyakarta‰h, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP, Yogyakarta .
Praptanto, Arief, 1997, ‰gModel Pemilihan Moda Angkutan Antar Kota Studi Kasus Angkutan Semen Nusantara‰h, Tesis Megister Sistem dan Teknik Transportasi, Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Warpani, Suwardjoko, 1990, ‰gMerencanakan Sistem Angkutan‰h, ITB, Bandung.
HOME | Today's
News | Shopping | Add URL Copyright 1999-2003 © SuratkabarCom Online
|