Semarang & Sekitarnya


Suara Merdeka, Rabu, 12 Nopember 1997

Membangun Karakter lewat Filateli

"Prangko yang dikumpulkan, selain untuk kebanggaan dan investasi, ternyata dapat membentuk karakter manusia yang dinamis, tekun, rapi, dan teliti.'' Ungkapan itu merupakan petikan pidato Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) saat membuka Pameran Filateli Internasional Indonesia '93 di Surabaya.

Tentu saja ungkapan itu benar, karena hobi filateli memang membutuhkan ketekunan, kecermatan, ketelitian, kesabaran, dan konsistensi. Tanpa sifat-sifat itu, filateli tidak akan berhasil.

Filateli adalah hobi mengumpulkan, merawat, dan mempelajari prangko, souvenir sheet, booklet, karnet, dan benda filateli lainnya. Memiliki hobi sebagai filatelis, berarti kita mempunyai ensiklopedia mini yang tentu saja sesuai dengan selera. Sebab melalui prangko dapat melukiskan apa saja. Mulai dari peristiwa bersejarah, kekayaan budaya, aneka flora dan fauna, keindahan alam, hingga perkembangan teknologi di segala bidang.

Tidak dimungkiri, salah satu kelebihan hobi filateli adalah semakin bertabahnya usia filatelis dan sejauh masih aktif, prestasi yang disimpannya semakin menanjak pula. Sedangkan pada hobi lain, biasanya akan menurun nilainya bersamaan dengan menurunnya usia dari subjek yang bersangkutan.

"Sekeping prangko adalah sebuah karya seni. Jadi mengumpulkan prangko sama saja dengan mengumpulkan karya seni yang tentunya bernilai tinggi.'' kata Hardjanto, Staf Unit Divisi Filateli Semarang.

Kebetulan dia sedang menjaga stan PT Pos di Gebyar Pameran Terpadu di Pasaraya Sri Ratu, Semarang. Maka tidak heran, mengoleksi prangko berarti sebuah investasi.

Namun tidak dimungkiri, semakin perkembangan teknologi khususnya di bidang telekomunikasi, termasuk pengiriman surat lewat e -mail, maka hobi filateli mungkin akan tergeser ke hobi baru. Misalnya, munculnya kolektor kartu telepon dan sebagainya.

Mendukung surat-menyurat lewat pos -sebagai salah satu sarana meningkatkan minat filateli - 1 Januari 1995 dicanangkan sebagai hari Gerakan Nasional Gemar Berkirim Surat melalui Pos (GNGBS).

PT Pos Indonesia segera akan mendirikan satu divisi baru, yang terlepas dari tugas memperlancar arus informasi, barang, dan uang melalui layanan pos, yakni Divisi Filateli. Divisi tersebut khusus melayani orang yang berhobi filateli, baik di dalam maupun di luar negeri. Di samping itu Perhimpunan Filateli Indonesia (PFI) bekerja sama dengan PT Pos Indonesia mencanangkan tahun 2000 sebagai Tahun Sejuta Filatelis.

Juga akan menggelar "Indonesia 2000'', yaitu Pameran Filateli Sedunia pada tahun 2000 (World Philatelic Exhibition 2000). Rencananya akan diselengarakan di gedung Sasana Budaya Ganesa ITB Jl Taman Sari Bandung, 11-20 Agustus 2000.

Menurut Kepala Divisi Filateli Semarang Arief Setiawan, selain sebagi hobi dan investasi, filateli juga memiliki nilai edukatif. Tercatat sampai Desember 1995 jumlah filatelis di Indonesia baru 312.817 orang. Sedangkan di Jateng tercatat 170.000 orang, di wilayah Semarang sendiri ada 9.000 lebih filatelis.

Tampaknya Dinas Pos dan organisasi-organisasi filatelis perlu mencari metode yang tepat untuk dapat mendorong minat calon filatelis. Salah satu cara yang sering dilakukan dengan menyelenggarakan pameran-pameran filatelis. (Tri Rejeki Andayani-56k)