|
Banjir, Selamatkan Koleksi Anda
[Kirim Pesan]
BURUNG LAUT - Salah satu koleksi benda filateli berupa satu set yang
terdiri dari 4 prangko bertema burung laut terbitan Falkland Islands.
JAKARTA (LoveIndonbesiaPhilately) -
Musibah banjir yang melanda cukup banyak tempat di Indonesia saat
ini, membuat cukup banyak kolektor yang mengumpulkan benda-benda
koleksi sesuai dengan hobi masing-masing, merasa khawatir. Banjir
seperti yang terjadi di Jakarta, bukan hanya melanda kawasan
pemukiman di pinggir sungai saja, tetapi juga sampai ke tengah kota.
Perumahan-perumahan yang cukup mewah pun, tak luput dilanda banjir.
Akibatnya, banyak kolektor yang merasa khawatir terhadap keberadaan
benda-benda koleksi mereka. Terutama kolektor yang mengumpulkan
benda-benda dari bahan kertas, yang cenderung lebih mudah rusak
karena air, dibandingkan koleksi benda dari bahan logam atau plastik
misalnya.
Para filatelis atau mereka yang mempunyai hobi mengumpulkan prangko
dan benda-benda pos lainnya, termasuk mereka yang cukup khawatir
dengan musibah banjir saat ini. Tak heran, bila cukup banyak
filatelis yang segera mengambil langkah pengamanan, dengan
memindahkan benda-benda koleksi milik mereka ke tempat yang lebih
aman, tak terkena genangan air.
Namun hal itu sebenarnya belum cukup. Banjir dan hujan terus-menerus,
menyebabkan udara menjadi lembab. Bagi koleksi yang dibuat dari
bahan-bahan kertas, kelembaban merupakan salah satu "musuh" yang
dapat merusak koleksi tersebut. Di kalangan filatelis dikenal istilah
"tropis" untuk menunjukkan benda filateli yang ternoda oleh bintik-
bintik berwarna kecokelatan, akibat kelembaban yang merusak kertas
benda filateli itu.
Dalam upaya mencegah hal ini, para filatelis memang dianjurkan untuk
selalu membungkus benda koleksi mereka dengan plastik bening, dari
jenis plastik OPP. Namun, seperti disarankan sejumlah filatelis
senior, dalam membungkus benda-benda filateli itu, jangan terlalu
rapat. Usahakan tetap ada lubang kecil, sehingga aliran udara dapat
keluar masuk dengan bebas. Bila terlalu rapat, dapat menyebabkan
udara yang ada di dalam bungkusan itu menjadi "terperangkap", dan hal
itu juga dapat benda filateli yang dikoleksi ternoda oleh bintik
"tropis" tadi.
Koleksi benda filateli yang disimpan dalam lemari, juga dianjurkan
disimpan bersama dengan silica-gel, bahan kimia yang dapat mengurangi
kelembaban udara. Siliga-gel ini dapat dengan mudah dibeli dalam
kantung-kantung kecil di took-toko bahan kimia. Ada juga filatelis
yang memasang lampu kecil 5-10 watt di dalam lemari penyimpanan benda
filatelinya. Ini pun untuk membuat udara di dalam lemari itu cukup
panas, sehingga terhindar dari kelembaban.
Filatelis lainnya menyimpan benda-benda koleksi yang dimilikinya
dalam ruangan berpendingin udara buatan (air condition), sehingga
kelembabannya dapat diatur secara otomatis dengan remote control AC
tersebut.
Di luar itu, para filatelis juga disarankan untuk tidak hanya
menyimpan benda koleksi yang dimilikinya. Tetapi dianjurkan agar
sekali-kali, misalnya sekali sebulan, dikeluarkan, diangin-anginkan,
sehingga sirkulasi udara tetap terjaga. Ini pun untuk mengurangi
kelembaban.
Banjir memang mengancam koleksi benda filateli. Bahkan seorang
filatelis memperkirakan, dalam suatu banjir besar, selalu ada benda
filateli yang terkena dampaknya dan hancur. Hal itu mengakibatkan
benda filateli yang ada menjadi semakin sedikit, dan akhirnya menjadi
langka dan diburu orang, bila banyak diminati para filatelis. Biar
bagaimana pun, usahakan menyelamatkan benda filateli koleksi Anda
dari banjir. (B-8)
---------------------------------------------------------------------
Last modified: 2/2/2002 SUARA PEMBARUAN DAILY Feb.10, 2002
HOME | Today's News | Shopping Copyright 1999-2002
© SuratkabarCom Online
|