|
Prangko Rusak karena Banjir
[Kirim Pesan]
Akibatnya, kolektor yang tinggal di daerah itu, cukup kerepotan
menyelamatkan koleksi mereka. Untunglah beberapa filatelis yang telah
waspada sebelumnya, berhasil memindahkan koleksi mereka ke tempat
yang lebih tinggi. Ada yang meletakkan di atap lemari pakaian, dan
ada juga yang memindahkan ke lantai dua rumah mereka.
Hal ini sebenarnya telah diprediksikan sebelumnya di rubrik ini
(Pembaruan, 3 Februari). Dalam tulisan berjudul "Banjir, Selamatkan
Koleksi Anda", telah ditulis antara lain musibah banjir yang melanda
cukup banyak tempat di Indonesia saat ini, membuat cukup banyak
kolektor yang mengumpulkan benda-benda koleksi sesuai dengan hobi
masing-masing, merasa khawatir. Dituliskan pula, bahwa kolektor yang
merasa khawatir itu terutama kolektor yang mengumpulkan benda-benda
dari bahan kertas. Karena cenderung lebih mudah rusak karena air,
dibandingkan koleksi benda dari bahan logam atau plastik misalnya.
Banjir dan hujan yang hampir setiap hari turun, juga menyebabkan
udara menjadi lembab. Bagi koleksi yang dibuat dari bahan-bahan
kertas, kelembaban merupakan salah satu "musuh" yang dapat merusak
koleksi tersebut.
Upaya untuk mencegah hal itu antara lain dilakukan para filatelis
dengan membungkus benda koleksi mereka dengan plastik bening, dari
jenis plastik OPP. Namun, dalam membungkus benda-benda filateli itu,
jangan terlalu rapat. Usahakan tetap ada lubang kecil, sehingga
aliran udara dapat keluar masuk dengan bebas. Bila terlalu rapat,
menyebabkan udara yang ada di dalam bungkusan itu
menjadi "terperangkap", sehingga benda filateli yang dikoleksi
ternoda oleh bintik kecokelatan yang dapat merusak kertas.
Batasan Kelembaban
Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Misalnya dengan menyimpan benda filateli dalam lemari yang di
dalamnya diletakkan pula silica-gel, bahan kimia yang dapat
mengurangi kelembaban udara. Siliga-gel dijual dalam kantung-kantung
kecil di toko-toko bahan kimia.
Ada juga yang menyarankan agar dalam lemari penyimpanan benda
filateli itu dipasang lampu kecil 5-10 watt (kalau bisa berwarna
merah), untuk membuat udara di dalam lemari itu cukup panas, sehingga
terhindar dari kelembaban. Cara serupa sudah dilakukan beberapa
fotografer, yang menyimpan kamera dan peralatan fotonya dalam lemari
yang dipasang lampu kecil.
Dalam milis (mailing list) "prangko" dengan alamat e-mail
prangko@yahoogroups.com, beberapa filatelis juga membahas masalah
penyimpanan ini. Samuel TR, filatelis dari Jakarta menanyakan,
mengenai batasan dari kelembaban atau humidity. Berapa persenkah
humidity yang sangat cocok untuk koleksi kita, walaupun sudah ditaruh
dengan Hawid atau plastik OPP, aatau pengaman jenis lainnya.
Samuel juga ingin berdiskusi mengenai lemari penyimpanan
koleksi. "Saya pernah dengar dari seorang filatelis senior bahwa
sebaiknya disimpan dalam lemari yang terbuat dari besi, misalnya
lemari file daripada lemari yang terbuat dari kayu. Karena kalau dari
kayu banyak menyerap uap air yang akhirnya menyebabkan humidity
tinggi. Mohon petunjuk dari para filatelis lainnya," tulisnya.
Menjawab hal itu, Richard Susilo, filatelis asal Indonesia yang kini
tinggal di Jepang mengatakan, bahwa setahunya mantan Ketua Pengurus
Besar (kini Pengurus Pusat) Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI)
menyimpan koleksinya dalam lemari besi hampa udara yang di luarnya
ada higrometer alat pengukur kelembaban udara. Kalau kelembaban udara
di bawah 70 persen maka bisa dibuka untuk dianginkan sebentar. Kalau
di atas itu tak akan dibuka-buka, karena berbahaya akan
terkontaminasi dengan cepat dan menghancurkan benda filateli,
meskipun benda filateli itu telah dibungkus plastik .
Informasi lainnya menyebutkan, kelembaban udara untuk menyimpan benda
koleksi yang terbuat dari kertas, memang sebaiknya tak lebih dari 65
persen. Sehingga ada beberapa filatelis yang menyimpan koleksinya
dalam ruangan ber-AC yang kelembabannya diatur di bawah 65 persen. (B-
8)
----------------------------------------------------------------------
Last modified: 8/2/2002 SUARA PEMBARUAN DAILY
HOME | Today's News | Shopping Copyright 1999-2002
© SuratkabarCom Online
|